MERAH KEGELAPAN
Noniku
aku menjadi merah dan gelap, ketika Mataku terbuka.
aku ingin mendobrak setiap pintu yang terlihat.
meronta ronta seakan meminta untuk diteriakan.
Aku menjerit sakit tertusuk ke dalam dada.
lalu.. akupun tertawa nanar di depanmu.
se enak itukah memakan ludah yang telah kau buang?
maniskah rasanya? atau kau sudah mati rasa?
berapa banyak ludah yang telah kau makan?
aku terdiam sesak, tersekap didalam ruangan hitam.
tercekik pilu, dengan tangan tangan yang membungkam.
Mungkin merahku membara.
Namun tangisku memilu.
Ada yang padam dalam nuranimu.
Ada yang mati di dalam hatimu
Kini kau tak hanya buta.
Kau mulai menuli.
Kau mulai membungkam.
Terkuasi perintah dan suapan.
Duniamu dipenuhi hingar bingar ramainya kota.
Dan duniaku penuh kegelapan dinginnya desa.